Rabu, 6 November 2024

Berbekal Dukungan JK, Airlangga Bisa Gandeng Tokoh dari Luar KIB sebagai Pasangan Capres 2024

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto Ketum Partai Golkar foto bersama Jusuf Kalla mantan Wakil Presiden RI. Foto: Istimewa

Ujang Komarudin Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) menilai dukungan Jusuf Kalla (JK) mantan Wakil Presiden kepada Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 sebagai sinyal positif.

Menurut Ujang, JK dan Airlangga adalah tokoh sentral Partai Golkar walau sekarang JK tidak masuk dalam kepengurusan partai berlambang pohon beringin.

“Bagus kalau Pak JK mendukung Pak Airlangga, karena keduanya juga tokoh Golkar, walau pun saat ini Pak JK tidak masuk kepengurusan. Artinya kedua tokoh Golkar itu memang dekat. Saya melihat hal yang positif kalau Pak JK mendukung Pak Airlangga,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/9/2022).

Terkait nama calon wakil presiden kalau Airlangga diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai calon presiden pada Pilpres 2024, Ujang menyebut bisa diambil dari internal KIB atau dari eksternal.

“Bisa di internal KIB. Di situ ada Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN. Kalau Mardiono (Plt Ketum PPP) agak sulit karena tidak begitu dikenal publik. Atau bisa saja dari luar KIB,” paparnya.

Melihat dinamika politik, Ujang menyarankan Airlangga menggandeng tokoh dari luar KIB sebagai calon wakil presidennya.

“Kalau skemanya JK mendukung Airlangga, dan Airlangga menjadi capres dari KIB, maka cawapres sebaiknya dari eksternal. Pertimbanganya, Zulkifli Hasan tidak akan mendongkak elektabilitas Airlangga. Makanya perlu dari eksternal untuk meningkatkan elektabilitas,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ujang menyebut beberapa nama yang bisa dipertimbangkan menjadi pendamping Airlangga, antara lain Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, dan Mahfud MD yang sekarang menjabat Menko Polhukam.

“Yang bisa mendongkrak KIB atau Airlangga seperti Ganjar, Khofifah, Mahfud MD. Itu hal positif menurut saya seandainya skema itu terjadi. Karena semua masih panjang, masih dinamis, masih terus berjalan sesuai dengan perkembangan dinamika politik yang terjadi ke depan,” tegasnya.

Sementara itu, Adi Prayitno Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengungkapkan, manuver Jusuf Kalla yang memberikan dukungan kepada Airlangga Hartarto merupakan upaya untuk mencari pasangan buat Anies Baswedan.

“Pak JK selalu dikaitkan dengan Anies Baswedan. Kalau kemudian Pak JK mendukung Airlangga, itu tidak lepas dari upaya mencarikan mesin politik dan teman buat Anies Baswedan maju di Pilpres 2024,” ucapnya.

JK, lanjut Adi, sudah lama kenal dengan Anies Baswedan dan sering disebut sebagai mentornya dalam kapasitasnya sebagai sesepuh Partai Golkar dan king maker.

Walau mendapat sinyal diusung Partai NasDem, Adi bilang belum tentu akan terwujud koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat untuk mengusung Anies.

“Pak JK sebagai tokoh senior, king maker sedang mencari partai dan partner koalisi yang paling mungkin diajak kerja sama. Sementara, Airlangga Hartarto adalah ketua umum partai runner up pemenang Pemilu 2019,” jelas pengamay yang juga Direktur Parameter Politik Indonesia.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Rabu, 6 November 2024
31o
Kurs